Bab 89 Menindasnya dalam Hal Itu 

Evi memegang dadanya sambil berdiri. Dia merasa tekanan yang dirasakan hari ini lebih besar dari tekanan yang dirasakan selama sepuluh tahun ini. Dia tidak mempunyai nafsu makan lagi. Melihatnya berdiri, Kayla hendak memapahnya, tetapi dia segera menolak. “Biarkan aku menenangkan diri. 

Makanlah sebelum pergi. Jantungku nggak seharusnya merasakan pukulan seperti ini.” 

Dia melambai ke arah Warni sambil berkata, “Serahkan kartu undangan kepada mereka.” 

Setelah mengambil undangan pesta pertunangan dari meja di ruang tamu dan menyerahkannya kepada Kayla, Warni kembali ke dapur. Karena Theo adalah majikan dan keduanya akan segera bercerai, seharusnya undangan diserahkan kepada Theo. Namun, Theo hanya duduk diam, seolah–olah hal ini tidak ada hubungannya dengan dia. 

Kayla membuka undangan itu. Ketika melihat nama pengantin wanita, dia pun mengerutkan keningnya

Ternyata pengantin wanita adalah teman kuliah yang satu jurusan dengannya. 

Mata Theo tertuju pada wajahnya. Melihat ekspresinya, Theo pun bertanya, “Punya dendam?” 

“Nggak, hanya saja hubungan kami kurang baik.” 

Juara pertama dan juara kedua sudah biasa bermusuhan. 

“Nyonya Oliver memang punya banyak musuh. Bahkan pengantin dari suatu undangan acak pun adalah 

musuhmu.” Theo berkata dengan nada sinis. “Tapi dengan sifatmu ini, selain Bella yang kasar dan 

nggak pandai menilai, sepertinya nggak akan ada yang mau berteman denganmu.” 

Kayla curiga bahwa Theo sedang membalas dendam karena Evi menghina Raline. Theo melampiaskan 

amarah padanya karena tidak bisa membantah orang tua. 

Dia memanyunkan bibirnya dengan kesal. Pria ini bukan hanya berengsek, tapi juga pendendam. 

Bagaimanapun, dia sudah memutuskan untuk menyetujui hubungan Theo dengan Raline, jadi malas. berdebat soal ini. “Sekarang kamu nggak perlu menyembunyikan hal ini lagi. Luangkan waktu, kita pergi selesaikan prosedur perceraian.” 

Theo tersenyum nakal. Terdengar nada sinis dalam suaranya. “Apa kamu nggak mendengar yang kukatakan di mobil tadi? Aku membawamu pulang untuk menjelaskan kepada Ibu, bukan membuatnya marah. Sudah gagal melaksanakan perintahku, masih berani mengajukan permintaan padaku?” 

“Kamu menyuruhku mengatasi masalah yang kamu timbulkan?” Kayla emosi hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Dia menunjuk Theo sambil berseru, “Theo, kamu itu laki–laki bukan?” 

Theo bersandar ke kursi, lalu mendongak sambil tersenyum. Dia berkata dengan santai, Kalau penasaran, silakan gunakan tanganmu untuk membuktikan.” 

Kayla menunduk. Dia melihat gelas di depannya, lalu melirik ke wajah polos Theo sambil berkata, “Aku 

+15 BONUS 

nggak perlu menyulitkan diriku sendiri karena orang sepertimu.” 

Detik berikutnya, Kayla mengangkat gelas itu, lalu menyiramnya ke arah Theo. 

Air hangat menetes di sepanjang bulu mata, pangkal hidung dan pipi Theo. Theo yang selalu tampil berwibawa, elegan dan sombong mana pernah dipermalukan seperti ini. 

Namun, Theo sama sekali tidak kesal. Dia tetap menatap Kayla dari posisi semula dan bahkan tidak mengedipkan kelopak matanya. 

Kayla berbalik sambil berkata, “Bibi Warni, tolong telepon sopir, suruh siapkan mobil.” 

Dasar bajingan, buat emosi saja! 

Ketika dia baru berjalan dua langkah, terdengar suara keras dari belakang. Seseorang meraih 

pergelangan tangannya, lalu menariknya ke arah yang berlawanan. 

Wajah Theo masih dipenuhi dengan tetesan air. Dia merangkul pinggang Kayla, lalu mencondongkan  Sᴇaʀ*ᴄh the FɪndNøvel.ɴᴇt website on Gøøglᴇ to access chapters of novels early and in the highest quality.

tubuhnya hingga napasnya pun mengenai wajah Kayla. “Bersihkan.” 

Kayla mengangkat kepalanya untuk menatap Theo sambil berkata dengan lantang. “Jangan mimpi.” 

Awalnya, dia mengira Theo akan marah. Siapa pun yang disiram seperti ini pasti akan marah, tetapi 

Theo hanya berkata dengan pelan, “Bibi Warni, tolong pergi dulu.” 

Warni mengiakan dan membersihkan seluruh kekacauan di meja. Dia segera kembali ke ruangannya. 

Theo berkata, “Kuulangi sekali lagi, bersihkan.” 

Kayla tidak menyerah. “Kujawab sekali lagi, jangan mimpi!” 

Dia memiringkan kepalanya untuk menghindari tatapan Theo. “Jangan terlalu dekat, takutnya aku tiba- tiba nggak bisa menahan diri dan menamparmu.” 

“Coba saja.” 

Kayla sama sekali tidak segan, dia langsung mengangkat tangannya untuk menampar Theo 

Hubungan mereka sudah menjadi seperti ini, sebuah tamparan bukanlah apa–apa!” 

Theo menghentikan tangan Kayla yang sedang melambai ke arahnya. Dia memegang pinggang Kayla, 

lalu mencium Kayla dengan kuat. 

Tindakan ini terlalu mendadak sehingga Kayla membelalakkan matanya dengan kaget. Setelah beberapa detik, dia pun bereaksi. Dia menggigit bibir Theo dengan kuat hingga aroma darah pun 

menyebar. 

“Ck….” 

Theo sontak melepaskannya. Theo menyeka ujung bibirnya yang berlumuran darah sambil bertanya, Apa kamu anjing?” 

274 

+15 BONUS 

Kayla meludah dua kali sebelum berkata, “Daripada kamu binatang.” 

“Kamu itu wanita, semarah apa pun aku, aku nggak bisa memukulmu. Tapi aku bisa menindasmu dalam hal seperti ini.” Theo melepaskannya. Karena AC di ruangan ini menyala, air di wajahnya sudah kering.” Kalau kamu nggak ingin hal ini terulang lagi, jangan macam–macam.” 

Kayla terdiam. 

Orang ini sungguh menyebalkan! 

Dia berbalik meninggalkan vila. Kali ini, Theo tidak menghentikannya ataupun mengikutinya. Kejadian tadi terlalu mendadak, mungkin Warni belum menelepon Dafa dan dia pun malas bertengkar dengan Theo lagi, apalagi melihat wajah muram Theo. 

Oleh karena itu, dia berjalan keluar. Sekitar dua kilometer dari vila, ada sebuah halte bus. Kalau dia bergegas ke sana sekarang, dia masih bisa menaiki bus jam terakhir. 

Kayla baru berjalan beberapa langkah dan sebuah Bentley hitam berhenti di sampingnya. Pintu terbuka, sopir turun dari dalam, lalu berjalan mengitari bagian depan mobil untuk membukakan pintu … dia adalah sopir rumah tua. 

“Nyonya Kayla, Tuan Muda menyuruh saya mengantar Anda pulang.” 

Kayla tidak sungkan. Dia langsung membungkuk dan masuk ke dalam. 

Karena bertengkar dengan Theo, dia belum sempat makan. Saat ini, dia sangat lelah dan lapar. Kalau ada tumpangan, tentu saja dia tidak akan menolak.. 

Pesta pertunangan diadakan pada hari Sabtu. Sehari setelah melihat undangan di rumah tua Keluarga Oliver, Kayla juga mendapatkan sebuah undangan. Jadi, dia tidak pergi bersama Theo.. 

Setelah lulus, dia jarang berkomunikasi dengan teman–teman sekelasnya. Apalagi dengan Elsy Nara yang kurang cocok dengannya. Elsy bahkan tidak memiliki informasi kontaknya dan menyuruh orang lain untuk mengirimkan undangan padanya. 

Orang yang mengirimkan undangan padanya mengatakan bahwa Elsy mengundang semua teman. sekelas. Sesampal di acara, Kayla baru tahu bahwa yang diundang bukan hanya teman sekelas, melainkan sepertiga dari semua murid di kampus. 

Elsy dan calon suaminya berdiri di depan pintu untuk menyambut tamu. Melihat Kayla datang, Elsy sangat bangga! 

“Kayla, kupikir kamu nggak berani datang!” 

“Kamu berani mengundangku, kenapa aku nggak berani datang?” 

Elsy–lah yang mengatakan bahwa Kayla sengaja menghabiskan banyak uang untuk membeli karyanya. 

+15 BONUS 

sendiri agar menjadi terkenal. Meskipun Elsy sudah meminta maaf secara terbuka karena tidak mempunyai bukti, Kayla sudah dihujat habis–habisan. 

Elsy berkata, “Dengar–dengar kamu sudah menikah? Kenapa hari ini suamimu nggak datang? Jangan- Jangan karena kamu suka gonta–ganti pria dan berselingkuh setelah menikah dengannya? Alhasil dia menceraikanmu?” 

Pesta pertunangan akan segera dimulai. Saat ini, Elsy berani berbicara kasar seperti ini karena hampir semua tamu sudah masuk ke dalam. 

Kayla tersenyum sinis. “Omong–omong soal selingkuh, bagaimana kalau aku membuatkan daftar mantan pacar untuk calon suamimu? Biar kita lihat kepalanya atau kepala suamiku lebih panas?” 

Sᴇarch the FindNovel.net website on G𝘰𝘰gle to access chapters of novels early and in the highest quality.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report
Do you like this site? Donate here:
Your donations will go towards maintaining / hosting the site!