True Tycoon Her Empire, Her Rules ( Winnie and Suzan )
Antara Dendam dan Penyesalan ( Jus Alpukat ) Bab 708

Bab 708 

+15 BONUS 

Jesika terkejut dan menatap Harvey dengan mata terbelalak, seakan tidak percaya. Bagaimanapun juga, 

Jesika lebih tua darinya. 

“Jesika!” Naufan segera menarik handuk dari mulutnya. 

Jesika hendak melanjutkan tangisannya, tetapi tatapan dingin Harvey membuatnya seketika berhenti. Dia thenunjuk ke arah William yang terbaring di lantai itu dan berkata, “Selamatkan putra kita dulu.” 

Naufan juga tahu ini bukanlah saat yang tepat untuk berdebat dengan Harvey. Yang paling penting 

adalah nyawa William.  Sᴇaʀ*ᴄh the FindNʘᴠᴇl.nᴇt website on Gøøglᴇ to access chapters of novels early and in the highest quality.

“Sudahlah, jangan menangis lagi.” 

Naufan melepaskan tangan Jesika dan berjalan mendekati Alex, “Lepaskan dia.” 

Meskipun auranya begitu kuat, Alex juga bukan anak buahnya, mana mungkin dia akan menuruti 

perintahnya? 

Apalagi, setelah Alex tahu Naufan memperlakukan Harvey seperti itu dulu, dia sudah kesal setengah mati. Seharusnya Naufan bersyukur karena Alex tidak memukulnya saat ini. Jadi, dia pun mengabaikan 

perintah pria itu. 

Naufan kembali dipermalukan. Ekspresi wajahnya langsung menjadi dingin, “Aku bilang lepaskan, apa 

telingamu tuli?” 

Alex menggaruk telinganya, lalu memandang Naufan dengan tatapan mencemooh, “Tanpa perintah Harvey, aku nggak bisa melepaskannya.” 

“Cari mati.Naufan tampak emosi, lalu mengangkat tangan hendak menampar wajah Alex

Alex mana mungkin membiarkannya begitu saja? Dia hanya sedang mencari kesempatan untuk bertindak. Naufan telah terbiasa berolahraga selama bertahun–tahun, tetapi Alex juga sangat kuat, apalagi dia pernah menjadi tentara khusus. Bahkan dengan luka pun dia masih bisa mengendalikan 

Naufan dengan mudah. 

Alex memutar tangan Naufan ke belakang sambil memamerkan senyum puas, Tuan Naufan, apa boleh buat. Tuan Harvey bilang, siapa yang menghalangi akan dipukul. Kali pertama hanya sebuah peringatan, tapi lain kali aku akan bertindak sungguh–sungguh.” 

Wajah Naufan langsung merah padam. Dia tidak menyangka dirinya akan dipermalukan oleh seorang 

1/2 

+15 BONUS 

junior. Dia merasa, panik, marah dan kesal sekaligus. 

Dia hanya berteriak kepada Harvey, “Atur orang–orangmu dengan baik!” 

Harvey memberi isyarat kepada Alex melalui sorot matanya. Barulah Alex melepaskan Naufan. Wajah pria itu memerah. Dia langsung merapikan pakaiannya untuk meredakan kecanggungan. 

Naufan mengarahkan jari telunjuknya ke Ellia sambil memarahinya, “Inilah anak baik yang kamu 

lahirkan! Dasar anak durhaka! Seharusnya dia mati disambar petir!” 

Begitu kata–kata itu dilontarkan, Ellia langsung keluar dan mendaratkan sebuah tamparan ke wajah 

Naufan. Pria itu bahkan tidak sempat bereaksi

Begitu banyak wanita yang mengaguminya, tetapi ini pertama kalinya ada wanita yang berani 

menamparnya. 

“Kamu, kamu memukulku?” 

Ellia memasang wajah tanpa ekspresi dan berkata dengan nada dingin, “Benar, dasar pria berengsek! Padahal, kamu sama sekali nggak pernah memenuhi kewajiban sebagai seorang ayah. Kenapa kamu 

sekarang memintanya memperlakukanmu sebagai ayah?” 

Leo juga berbicara dengan tegas, “Sejak kamu meninggalkan keluarga, anak dan hak waris demi wanita ini, seharusnya kamu sudah memikirkan situasi memalukan seperti ini. Kita semua sudah dewasa, kita harus bertanggung jawab atas pilihan kita sendiri. Tak ada yang bisa mendapatkan segalanya. Kamu bangga mendapatkan cinta yang kamu inginkan, tapi kehilangan kekuasaan. Itu hal yang wajar.” 

↑ 

Bersamaan dengan itu, sekitar sepuluh pelayan membawa beberapa koper besar dan kecil turun dari lantai atas. Leo melambaikan tangannya, “Pergilah, jangan kembali lagi. Aku anggap nggak punya putra 

sepertimu.” 

Naufan memandang sosok ayahnya yang kini telah berambut putih. Beliau tidak seperti dulu lagi, yang 

akan memukul dirinya dengan cambuk. 

Selama beberapa tahun ini, Naufan juga telah merenungkan perilakunya sendiri. Namun, entah 

keputusannya benar atau salah, dia sudah tidak memiliki jalan kembali lagi dan hanya bisa melanjutkan 

perjalanan. 

Ribuan kata tercekat di tenggorokannya dan berubah menjadi satu kalimat, “Ayah, jaga dirimu baik–baik.” 

Mana mungkin Jesika tega melepaskan semua ini. Wanita itu menarik tangan Naufan dan berteriak keras, “Suamiku, ini rumah kita. Mengapa kita harus pergi?

Sᴇarch the FindNovel.net website on G𝘰𝘰gle to access chapters of novels early and in the highest quality.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report
Do you like this site? Donate here:
Your donations will go towards maintaining / hosting the site!